LWE 3 hari tgl 14-16 April 2017 pertama kalinya pulang menggunakan Mobil. Biasanya karena pulang selalu sendiri jadi cari aman dan cepat, aku naek pesawat aja, nah pas mudik lebaran yang mahal baru deh mesen naek kereta. Selain harganya mahal, pesawat juga sering delay karna meningkatnya jumlah penerbangan, jadi ya menurut saya ga sebanding banget, uda mahal delay pula!
Setelah terakhir ke Candi Borobudur tahun 2012, akhirnya aku berkunjung lagi kesana. Belum ada bedanya sih, tapi sekarang lebih tertata rapi aja. Pikir aku setelah banyak muncul wisata-wisata di Magelang seperti puthuk setumbu gereja ayam (film AADC), rumah kamera dan hutan pinus, candi Borobudur akan kehilangan pengunjung, ternyata salah besar, kemarin masih aja rameeeeeee bangeeeeeet! Harga tiketnya Rp 30,000/orang untuk wisatawan lokal, wisatawan mancanegara ga ngeh berapa yang jelas berkali-kali lipat lebih mahal. Untuk wisatawan yang menggunakan celana atau rok diatas lutut, akan dipinjamkan kain untuk dililit di pinggang agar lebih terlihat menghormati. Berbekal topi pantai (bekas di Pulau Harapan) dan payung yg bawa dari rumah, kita menyusuri semua bagian candi Borobudur.
Candi Borobudur ini dibangun pada masa Dinasti Syailendra. Ga kebayang gimana caranya ngebangunnya karna semua bener-bener hanya tumpukan batu, tidak ada semen sebagai lem atau bahan perekat lainnya. Jadi ga heran kalo Candi ini masuk ke 7 Keajaiban di Dunia. Akibat gempa di tahun 2005 pernah terjadi sedikit kerusakan, sehingga ditutup untuk diperbaiki. Tapi kerusakan itu hanya batu-batu yang bergeser, jadi sampai sekarang pun masih mencerminkan aslinya. Jangan lupe berkunjung ke Magelang ya :D